Report: Nusantaride Silaturide Telogo Dringo (Silaturahmi
dan Riding)
Sabtu subuh tanggal 25 Juli 2015,
handphone saya berdering ternyata kabar dari om Adie B. Siswoyo, mengabarkan
bahwa dia dan rombongan Semarangers sudah sampai di bandar. Titik kumpul yang
sebelumnya sudah kami sepakati untuk berjumpa dan berkumpul untuk satu acara yang
sebelumnya sudah direncanakan bersama oleh Nusantarider.
Untuk menyambut hari raya idul
fitri 1436 Hijriyah, Subscriber forum berkendara Nusantaride mengadakan halal
bihalal ala nusantaride yang bertema Silaturide yang berlokasi di Telogo
Dringo, Desa Gerlang, Kec. Blado, Kab. Batang, Jawa Tengah. Silaturide muncul
dilatarbelakangi karena tidak sempatnya nusantarider area Jawa Tengah untuk
mengadakan Buka bersama (BuBer) dan Sahur bersama (SaBer) seperti tahun lalu
yang terlaksana di bawah menara relay TVRI Gn. Priksa, Banyuputih, Batang. Hal
ini disebabkan hari libur jelang Idul Fitri yang cukup sempit, jadi udah pengen
pada mudik. Kemudian, disepakati oleh Semarangers dan KajeNrs untuk mengadakan
acara halal bihalal sederhana yang nggak mainstream. Tanpa menunggu lama om
Adiemin menunjuk Nuraga Dhia K. dan Saya selaku PIC (Panitia Inceran
Cewekcantik :-p ) untuk mempersiapkan acara yang berlokasi di Telaga Dringo,
Desa Gerlang, Kec. Blado, Kab. Batang. H-3 Idul Fitri kami diberitahu oleh om
Adiemin untuk lokasi dan tanggal pelaksanaannya.tanggal 18 Juli 2015 teaser
direlease ke forum oleh admin yang baru oom Rio Maruli, tersebutlah disitu nama
kami berdua. Dengan degdegser karena belum pernah menjadi PIC event dan
semangat untuk bersilaturahmi serta kangen-kangenan kami mempersiapkan
Silaturide. Dan hari senin tanggal 20 Juli 2015 Nuraga datang kerumah untuk
membahas persiapan acara Silaturide. Setelah kesibukan Idul Fitri maka jadilah
saya tidak bisa survei, hanya Nuragalah yang survei ke lokasi guna mempersiapkan
acara. tanggal 24 Juli, saya dan KajeNrs memulai prepare alat camping dan
logistik. Malam harinya koordinasi antara saya, Nuraga, dan om Adiemin terus
dilakukan tentang pemberangkatan dari starting point masing-masing dan
rombongan yang akan ikut dalam beberapa kloter. Hari yang ditunggupun tiba,
tanggal 25 Juli 2015sekitar pukul 04.00 WIB om Adiemin mengabarkan bahwa dia
dan Semarangers sudah sampai di Bandar. Karena setelah melakukan perjalanan
malam maka saya sarankan untuk beristirahat dulu sembari menanti warung buka
untuk sarapan. Pukul 05.45 saya meluncur menuju bandar untuk bergabung dengan
rombongan Semarangers.
Pukul 07.00 setelah bertemu om
Adie, kamipun sarapan di salah satu warung di Bandar. Pukul 08.30 selesai kami
sarapan, kamipun melanjutkan perjalanan menuju lokasi. Jalan menanjak berbatu
menyambut kami yang berombongan sebanyak 12 motor. Ditengah perjalanan
rombongan berhenti di pos pengangkutan daun teh. Karena jalur yang kami lalui
memang berada dalam kawasan perkebunan teh pagilaran. Setelah berhenti untuk
menunggu beberapa teman yang tercecer, kami melanjutkan perjalanan. Disinilah
sensasi jalan berbatu menanjak berlanjut hingga sampai pada lokasi. Pukul 10.30
Rombongan sampai dilokasi setelah ditengah perjalanan menyempatkan untuk
mengabadikan pemandangan yang indah. Ternyata di lokasi sudah ada mas Lukas dan
temannya dari salatiga (maaf lupa namanya J). Setelah saling
bertegur sapa, mulailah logistik digelar sembari menanti kloter selanjutnya.
Kemudian om Ambon dan om Adie mencari titik menggelar tenda yang asyik. Setelah
menemukan titik tersebut kamipun berpindah menuju camping ground yang terletak
di tepi talaga. Dengan pemandangan yang luar biasa kami pun mempersiapkan tenda
sembari senda gurau. Sekitar pukul 12.00, kloter Nuraga sampai di lokasi,
suasana semakin meriah dengan polah dari nusantarider. Setelah kloter Nuraga
selesai mempersiapkan tenda mereka. Beberapa teman muslim melaksanakan sholat
dhuhur berjamaah. Nampak tentram melihat teman beribadah dengan background hamparan
indah telaga dan perbukitan. Pukul 13.30 mas Supri yang berasala dari jakarta
tiba dilokasi dan disambut meriah oleh teman-teman. Masih menunggu beberapa
teman-teman yang masih dalam perjalanan kami terus bercanda. Kemudian sekitar
pukul 14.00 tamu spesial datang yakni pakdhe Julianto Sasongko dari Purworejo
bersama melonnya menyempatkan hadir walaupun anaknya sedang kurang enak badan
(semoga sekarang sudah sembuh). Senda gurau memakan korban, yakni motor om Awaludin
menjadi korban keisengan Semarangers. Kemudian Abil dan om Al mencicipi kelex
milik om bayu yang dibawa oleh mas Ridho. Mas Ridho adalah sahabat nusantaride
yang berasal dari boja kendal, mas Ridho sangat piawai dalam memasak ala
mounterening. Terbukti mie goreng sarden dan sosis pedasnya laris manis. Tak lupa
kopi owa petungkriyono juga menghangatkan kami.
Pukul 17.00 beberapa teman
berpamitan pulang karena ada keperluan masing-masing. Pukul 21.00 setelah makan
malam dengan menu seadanya kamipun, melanjutkan agenda dengan sharing dan
bercanda ditemani minuman hangat. Saya selaku panitia memulai acara sharing ini
sembari berkenalan. Alhamdulilah kesan positif yang terlontar dari nusantarider
atas Silaturide Dringo ini. Kemudian sekitar pukul 23.00 rombongan KajeNrs dan
om Agung Rantank tiba di lokasi. Camping ground semakin semarak dengan
kehadiran rombongan-rombongan yang berkemah bersama disini. Setelah kajeNrs
tiba suasana yang tadinya sudah agak sepi kembali meriah dengan celoteh
sahabat-sahabat. Dinaungi langit penuh bintang kami kedinginan dan terus
bercanda sembari membuat api unggun untuk sekedar menghantkan badan. Beberapa
teman sudah beristirahat. Pukul 04.00 hari minggu tanggal 26 Juli 2015, suasana
area berkemah mulai ramai kembali. Karena menanti matahari hari terbit dan
menyaksikan pemandangan yang luar biasa.
Pagi menyambut telogo dringo, sekitar
pukul 07.00 saya menggantikan mas Ridho untuk memasak mie nyemek sarden
menggunakan nasting milik om Suprri. Karena mas Ridho masih bernarsis ria
bersama Panjoel dan Heru Kipli. Selesai sarapan kami pun mulai membersihkan
area kemah kami. Tak disangka sampah yang kami dapat cukup banyak. Semoga langkah
kecil kami bisa menjaga keasrian dari telogo dringo. Setelah memunguti sampah
kami pun mulai berkemas. Sembari berkemas mas Rio Andrean muncul dari balik
bukit, cerita seru dia bawa semenjak berangkat dari jogja hingga perjuangannya
untuk sampai telogo dringo. Selesai berkemas kami pun mulai berpamitan dan
saling berjanji untuk berjumpa lagi dilain kesempatan. Sebelum pulang kami
melihat daftar hadir ternyata yang hadir dalam silaturide sebanyak 45 orang. Walau
tak begitu banyak namun rasa persahabatan diantara kami begitu kental.
Terima kasih kepada seluruh
nusantarider atas partisipasinya dalam Silaturide Dringo. Mohon maaf bila kami
selaku PIC melakukan banyak kesalahan dan terdapat kesalahan dalam menyiapkan
event SilaturideDringo ini. Jangan lupa posting foto-foto silaturide dengan
#SilaturideDringo