When The Scream Loudest

When The Scream Loudest

Rabu, 29 Juli 2015

Report: Nusantaride Silaturide Telogo Dringo (Silaturahmi dan Riding)


Report: Nusantaride Silaturide Telogo Dringo (Silaturahmi dan Riding)
Sabtu subuh tanggal 25 Juli 2015, handphone saya berdering ternyata kabar dari om Adie B. Siswoyo, mengabarkan bahwa dia dan rombongan Semarangers sudah sampai di bandar. Titik kumpul yang sebelumnya sudah kami sepakati untuk berjumpa dan berkumpul untuk satu acara yang sebelumnya sudah direncanakan bersama oleh Nusantarider.


Untuk menyambut hari raya idul fitri 1436 Hijriyah, Subscriber forum berkendara Nusantaride mengadakan halal bihalal ala nusantaride yang bertema Silaturide yang berlokasi di Telogo Dringo, Desa Gerlang, Kec. Blado, Kab. Batang, Jawa Tengah. Silaturide muncul dilatarbelakangi karena tidak sempatnya nusantarider area Jawa Tengah untuk mengadakan Buka bersama (BuBer) dan Sahur bersama (SaBer) seperti tahun lalu yang terlaksana di bawah menara relay TVRI Gn. Priksa, Banyuputih, Batang. Hal ini disebabkan hari libur jelang Idul Fitri yang cukup sempit, jadi udah pengen pada mudik. Kemudian, disepakati oleh Semarangers dan KajeNrs untuk mengadakan acara halal bihalal sederhana yang nggak mainstream. Tanpa menunggu lama om Adiemin menunjuk Nuraga Dhia K. dan Saya selaku PIC (Panitia Inceran Cewekcantik :-p ) untuk mempersiapkan acara yang berlokasi di Telaga Dringo, Desa Gerlang, Kec. Blado, Kab. Batang. H-3 Idul Fitri kami diberitahu oleh om Adiemin untuk lokasi dan tanggal pelaksanaannya.tanggal 18 Juli 2015 teaser direlease ke forum oleh admin yang baru oom Rio Maruli, tersebutlah disitu nama kami berdua. Dengan degdegser karena belum pernah menjadi PIC event dan semangat untuk bersilaturahmi serta kangen-kangenan kami mempersiapkan Silaturide. Dan hari senin tanggal 20 Juli 2015 Nuraga datang kerumah untuk membahas persiapan acara Silaturide. Setelah kesibukan Idul Fitri maka jadilah saya tidak bisa survei, hanya Nuragalah yang survei ke lokasi guna mempersiapkan acara. tanggal 24 Juli, saya dan KajeNrs memulai prepare alat camping dan logistik. Malam harinya koordinasi antara saya, Nuraga, dan om Adiemin terus dilakukan tentang pemberangkatan dari starting point masing-masing dan rombongan yang akan ikut dalam beberapa kloter. Hari yang ditunggupun tiba, tanggal 25 Juli 2015sekitar pukul 04.00 WIB om Adiemin mengabarkan bahwa dia dan Semarangers sudah sampai di Bandar. Karena setelah melakukan perjalanan malam maka saya sarankan untuk beristirahat dulu sembari menanti warung buka untuk sarapan. Pukul 05.45 saya meluncur menuju bandar untuk bergabung dengan rombongan Semarangers.

Pukul 07.00 setelah bertemu om Adie, kamipun sarapan di salah satu warung di Bandar. Pukul 08.30 selesai kami sarapan, kamipun melanjutkan perjalanan menuju lokasi. Jalan menanjak berbatu menyambut kami yang berombongan sebanyak 12 motor. Ditengah perjalanan rombongan berhenti di pos pengangkutan daun teh. Karena jalur yang kami lalui memang berada dalam kawasan perkebunan teh pagilaran. Setelah berhenti untuk menunggu beberapa teman yang tercecer, kami melanjutkan perjalanan. Disinilah sensasi jalan berbatu menanjak berlanjut hingga sampai pada lokasi. Pukul 10.30 Rombongan sampai dilokasi setelah ditengah perjalanan menyempatkan untuk mengabadikan pemandangan yang indah. Ternyata di lokasi sudah ada mas Lukas dan temannya dari salatiga (maaf lupa namanya J). Setelah saling bertegur sapa, mulailah logistik digelar sembari menanti kloter selanjutnya. Kemudian om Ambon dan om Adie mencari titik menggelar tenda yang asyik. Setelah menemukan titik tersebut kamipun berpindah menuju camping ground yang terletak di tepi talaga. Dengan pemandangan yang luar biasa kami pun mempersiapkan tenda sembari senda gurau. Sekitar pukul 12.00, kloter Nuraga sampai di lokasi, suasana semakin meriah dengan polah dari nusantarider. Setelah kloter Nuraga selesai mempersiapkan tenda mereka. Beberapa teman muslim melaksanakan sholat dhuhur berjamaah. Nampak tentram melihat teman beribadah dengan background hamparan indah telaga dan perbukitan. Pukul 13.30 mas Supri yang berasala dari jakarta tiba dilokasi dan disambut meriah oleh teman-teman. Masih menunggu beberapa teman-teman yang masih dalam perjalanan kami terus bercanda. Kemudian sekitar pukul 14.00 tamu spesial datang yakni pakdhe Julianto Sasongko dari Purworejo bersama melonnya menyempatkan hadir walaupun anaknya sedang kurang enak badan (semoga sekarang sudah sembuh). Senda gurau memakan korban, yakni motor om Awaludin menjadi korban keisengan Semarangers. Kemudian Abil dan om Al mencicipi kelex milik om bayu yang dibawa oleh mas Ridho. Mas Ridho adalah sahabat nusantaride yang berasal dari boja kendal, mas Ridho sangat piawai dalam memasak ala mounterening. Terbukti mie goreng sarden dan sosis pedasnya laris manis. Tak lupa kopi owa petungkriyono juga menghangatkan kami.


















Pukul 17.00 beberapa teman berpamitan pulang karena ada keperluan masing-masing. Pukul 21.00 setelah makan malam dengan menu seadanya kamipun, melanjutkan agenda dengan sharing dan bercanda ditemani minuman hangat. Saya selaku panitia memulai acara sharing ini sembari berkenalan. Alhamdulilah kesan positif yang terlontar dari nusantarider atas Silaturide Dringo ini. Kemudian sekitar pukul 23.00 rombongan KajeNrs dan om Agung Rantank tiba di lokasi. Camping ground semakin semarak dengan kehadiran rombongan-rombongan yang berkemah bersama disini. Setelah kajeNrs tiba suasana yang tadinya sudah agak sepi kembali meriah dengan celoteh sahabat-sahabat. Dinaungi langit penuh bintang kami kedinginan dan terus bercanda sembari membuat api unggun untuk sekedar menghantkan badan. Beberapa teman sudah beristirahat. Pukul 04.00 hari minggu tanggal 26 Juli 2015, suasana area berkemah mulai ramai kembali. Karena menanti matahari hari terbit dan menyaksikan pemandangan yang luar biasa.




Pagi menyambut telogo dringo, sekitar pukul 07.00 saya menggantikan mas Ridho untuk memasak mie nyemek sarden menggunakan nasting milik om Suprri. Karena mas Ridho masih bernarsis ria bersama Panjoel dan Heru Kipli. Selesai sarapan kami pun mulai membersihkan area kemah kami. Tak disangka sampah yang kami dapat cukup banyak. Semoga langkah kecil kami bisa menjaga keasrian dari telogo dringo. Setelah memunguti sampah kami pun mulai berkemas. Sembari berkemas mas Rio Andrean muncul dari balik bukit, cerita seru dia bawa semenjak berangkat dari jogja hingga perjuangannya untuk sampai telogo dringo. Selesai berkemas kami pun mulai berpamitan dan saling berjanji untuk berjumpa lagi dilain kesempatan. Sebelum pulang kami melihat daftar hadir ternyata yang hadir dalam silaturide sebanyak 45 orang. Walau tak begitu banyak namun rasa persahabatan diantara kami begitu kental.


Terima kasih kepada seluruh nusantarider atas partisipasinya dalam Silaturide Dringo. Mohon maaf bila kami selaku PIC melakukan banyak kesalahan dan terdapat kesalahan dalam menyiapkan event SilaturideDringo ini. Jangan lupa posting foto-foto silaturide dengan #SilaturideDringo