When The Scream Loudest

When The Scream Loudest

Jumat, 02 Juli 2010

Penegak Hukum yang Menumbangkan Hukum


Heboh terbitnya majalah Tempo yang memuat berita tentang rekening "liar" para perwira tinggi POLRI yang seakan menjadi kado ulang tahun bayangkara yang ke64. sangat ketika berita ini mencuat ke ranah public meskipun dari pihak kepolisian republic Indonesia sendiri membantah dengan pernyataan bahwa data yang diperoleh oleh pihak majalah tempo merupakan data fiktif atau tidak benar. Dan pihak tempo yang diwakili oleh kepala redaksinya menjawab bahwa pihaknya memiliki sumber terpercaya dan mendapat data dari PPATK. Entah dimana kebenaran yang sebenarnya? Namun kita sebagai public dan sebagai warga Negara agaknya semakin percaya bahwa lembaga kepolosian yang tugasnya menegakkan hukum malah menjadi penumbang hokum. Mulai dari recruitment anggota kepolosian saja “money poltic” sudah sedemikian menggila. Hanya segelintir orang saj yang memang mau mengikuti tes menjadi anggota kepolisian dengan secara yang benar serta sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dengan fenomena tersebut kini sudah menjadi rahasia public untuk mejadi anggoat kepolisian harus berkocek tebal. Hal ini menurut saya berdampak pada kinerja aparat kepolisian yang harusnya menegakkan hukum agar tercipta lingkungan masyarakat yang aman dan tertib. Malah kini seakan menjadi preman yang berseragam karena banyak kejadian yang memperlihatkan bahwasanya aparat kepolisian tersebut mencari-mencari kesalahan dari masyarakat. Berlanjut dengan terkuaknya mafia kasus yang digemborkan oleh anggota POLRI sendiri yaitu Soesno duadji yang kini non-aktif dari jabatannya dan kini menjadi mantan kabareskim mabes polri. Yang terbaru dari investigasi majalah tempo yakni rekening dari perwira tinggi polri yang berisi milyaran rupiah. dan amat dicurigai bahwa uang tersebut adalah hasil dari uang kotor yang diberikan oleh pihak-pihak tertentui agar kasusnya selesai dengan mulus. Kalau sudah begini bagaimana keadaan hokum di Indonesia yang sudah lemah hingga banyak ditumbuhi jaringan penjahat internasional dan aparat penegak hukum menjadi penumbang hukum. Kita sebagai public teklah semakin hilang kepercayaan akan kinerja polisi sebagi penjaga ketertiban dan penegak hukum. Agaknya diperlukan sebuah revolusi dalam lembaga kepolisian dan revolusi ini secara menyeluruh dari yang paling bawah hingga yang paling atas

Minggu, 17 Januari 2010

satu langkah untuk kelangsungan hidup anak cucu kita



Semakin lama semakin tua saja umur bumi kita tercinta.Layaknya makhluk hidup yang pastinya ketika semakin tua, semakin berkurang kemamouannya dalam segala hal. tidak terkecuali kemampuan bumi untuk menopang lehiduap yang ada di atasnya. Kini bumi mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa dia sudah muali menua dan kemampuannnya pun sudah mulai berkurang. banyak fenomena alam yang kurang lazim terjadi. seperti perubahan perubahan iklim yang terjadi dengan cepat. fenomena lain yang bisa mencerminkan hal tersebut adlah kenaikan suhu rata-rata bumi yang semakin besar. dan fenomena-fenomena yang lain. sebenarnya, tidak hanya faktor usia saja yang menyebabkan fenomena-fenomena yang tidak lazim itu terjadi.Tetapi juga karena ulah manusia yang dengan brutal mengeksplorasi alam demu keuntungan diri sendiri. Tanpa memikirkan efek jangka panjang yang akan terjadi akibat perbuatannya.
sebenarnya semua yang di alam ini adalah bukan milik kita. namun, itu semua adalah titipan dari anak-cucu kita yang harus kita jaga dan kembalikan pada waktunya yang akan datang. ketersediaan sumberdaya alam yang sekarang kita nikmati adalah buah hasil penjagaan yang baik yang dilakukan oleh nenek moyang kita. Akhir-akhir ini isu tentang pemanasan global rame dibicarakan di sana-sini,tua-muda-besar-kecil semua kalangan membicarakan tentang hal ini. jika kita merusak yang menjadi titipan dari anak cucu kita maka adalah sama saja dengan membunuh mereka secara pelan-pelan. Hal ini terjadi lantaran bumi tidak lagi mampu menghasilkan sumber daya alam untuk kehidupan yang ada di atasnya. oleh sebab itu agar kita bisa menjaga titipan anak cuc kita mari kita melakukan perubahan pada perilaku kita. dimali dari diri kita sendiri yang menananmkan rasa cinta terhadap alam sekitar. mulai dengan mnjaga kebersihan kemudian mealukakn tindakan konservasi dan apa saja yang sifatnya memperbaiki alam. walau hanya sedikit, namun apabila dilakukan oleh banyak orang maka akan terakumulasi dan menjadi suatu yang besar. maka, jika ingin memperbaiki alam yang semakin rusak ini. mari kita mulai dengan memperbaiki diri kita sendiri.

Nasib mata pelajaran Sosiologi di SMA(sekolah menengah atas)


Bagi siswa-siswi SMA yang mengambil jurusan IPS pastilah akan bertemu dengan mata pelajaran sosiologi. Ya mata pelajaran sosiologi yang terkenal hafalan yang tidak kalah banyak dengan mata pelajaran sejarah. Itu menurut pandangan sebagian besar siswa-siswi SMA di indonesia. Para siswa enggan dengan materi hafalan yang seabreg tersebut. Tetapi sebenarnya untuk mata pelajaran sosiologi adalah mata pelajaran yang amat mudah bila dibandingkan dengan akuntansi ataupun juga geografi. Ini juga menurut pandangan umum sebagian anak-anak SMA. Pentingnya mata pelajaran sosiologi di berikan di SMA. Bukan hanya sebatas untuk memenuhi ketentuan kurikulum saja. Namun, sosiologi diberikan untuk memupuk rasa sosial dari siswa-siswa SMA agar mereka tidak menjadi individu yang asosial. Jika siswa SMA tidak mendapatkan amat pealajarn sosiologi. Maka yang akan terjadi adalah perilaku dan pribadi dari generasi penerus bangsa akan bobrok bahkan selalu melanggar nilai dan norma yang ada di lingkungan masyarakatnya. Dan akan terjadi kekacauan yang sosial yang bisa menimbulkan keresahan dan kerusuhan yang akan sulit terselesaikan.
Dibalik urgensinya yang cukup penting. Guru atau pendidik yang mengajarkan mata pelajaran sosiologi di SMA-SMA indonesia kebanyakan bukan berlatar belakang akademik dari pendidikan sosiologi. Bahkan, yang lebih miris lagi adalah lulusan dari program pendidikan geografi mengajar mata pelajaran sosiologi. Ini adalah sebuah realita yang benar-benar terjadi di jawa tengah. Namun, untuk menjaga nama baik yang bersangkutan maka tidak disebutkan. Sungguh miris dengan meliht hal tersebut. Apakah formasi bagi guru sosiologi itu kurang? Atau jumlah guru sosiologi yang memang kurang? Hal ini perlu konfirmasi dari pihak yang terkait dan berwenang. Bagaimana jadinya jikalau mata pelajaran sosiologi yang mat penting urgensi di ajar oleh orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sosiologi. Bagi LPTK yang memiliki prodi pendidikan sosiologi sekaranglah saatnya untuk mengolah SDM yang telah menjadi input untuk diolah secara maksimal sehingga menghasilkan output yang dapat memnuhi kompetensi guru sosiologi yang lebih terintegrasi ke dalam inidividu yang memilih prodi pendidikan sosiologi. Semoga output yang nantinya akan menjadi guru generasi yang baru dan menggantikan yang tua. Akan membawa pembaruan dalam penyampaian mata pelajaran sosiologi. Sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang memiliki rasa sosial yang tinggi.

Sabtu, 16 Januari 2010

Artis masuk politik? Cari sensasi?


Indonesia adalah negara yang demokratis, sebagai perwujudan negara demokratis tersebut. Selain, pemilihan umum untuk memilih para pemimpin dan wakil-wakil rakyat di kursi pemerintahan. Indonesia juga memberi hak kepada seluruh warga negaranya untuk memilih dan dipilih dalam pemilhan umum untuk memilih para pemimpin. Dan hal tersebut juga tertera dalam undang-undang dasar 1945(UUD45). Pemimpin negeri ini banyak yang memiliki kapabilitas di bidangnya masing-masing. Namun, yang terjadi dalam pemilu 2009 kemarin adalah sesuatu yang menjadikan pertanyaan besar bagi warga negara indonesia. Fenomena artis yang terjun ke panggung dunia politik. Saya menyebut ini sebagai fenomena karena banyaknya artis yang terjun ke dunia politik indonesia. Kebanyakan dari mereka mencalonkann diri sebagai calon anggota dewan perwakilan rakyat(DPR). Dengan sistem pemilu 2009 kemarin yang cukup terbuka menjadikan siapa saja bisa mencalonkan diri untuk menjadi kandidat calon. Seperti yang kita ketahui dan seakan sudah menjadi rahasia umum ketika dalam pencalonan terdapat praktik “uang pelicin” yang mengotori seleksi calon-clon wakil rakyat. Tidak ingin sembarang menghakimi bisa dipastikan dari oknum artis yang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat ada yang melakukan praktik tersebut. Entahlah hanya dia, orang yang diberi uang tersebut, malaikat dan tuhan yang tahu.
Selain tampak seperti aji mumpung bagi mereka para artis yang terjun ke dunia politik. Fenomena ini tampak pula seperti mencari sensasi untuk meraup popularitas untuk mereka. Ketika nama mereka mulai meredup di belantara dunia hiburan negeri ini, mereka mencari cara untuk menaikkan kembali popularitasnya . Tidak heran jika ajang pemilihan umum tahun 2009 yang memberi hak pada warga negara indonesia untuk memilih langsung para pemimpin dan wakil-wakil rakyat. Menjadi ajang cari sensasi bagi para artis untuk meraih popularits. Selain menjadi ajang “cari sensasi”, fenomena artis terjun ke dunia politik juga menjadi lahan peraup suara dan dukungan bagi partai-partai politik. Bahkan setelah dilakukan survei terbukti bahwa dukungan dan simpatisan partai politik yang memiliki calon anggota dewan artis meningkat dengan angka yang cukup signifikan. Hal ini merupakan dampak lain dari fenomena artis terjun ke dunia politik.
Selain itu, fenomena artis terjun ke dunia politik juga menimbulkan pertanyaan tentang kinerja mereka nanti ketika menjabat di kursi parlemen. Ya, pertanyaan tersebut adalah yang paling gencar terlempar dari masyarakat luas. Dilihat dari latar belakang mereka yang kebanyakan tidak memiliki pengalaman politik yang merupakan kunci untuk terjun ke dunia politik yang penuh dengan intrik. Dengan keadaan yang demikian akankah dengan masuknya mereka ke parlemen akan menjadi ajang uji coba semata?akankah kemajuan negeri ini akan dipertaruhkan untuk mereka para artis yang hanya berniat cari sensasi, coba-coba, dan media untuk meraup dukungan rakyat? Kita sebagai orang awam hanya bisa menunggu bukti kinerja mereka serta mengawasi kinerja mereka agar tidak terjadi penyelewengan-penyelewengan terutama penyelewengan uang rakyat. Tindak KKN(kolusi, korupsi, nepotisme) yang sering mereka gembor-gemborkan untuk tidaka akan mereka lakukan merupakan kontrak sosial dari mereka untuk rakyat indonesia dan negeri kita tercinta INDONESIA raya.

Senin, 11 Januari 2010

Transportasi massal solusi kemacetan?

Sekarang ini pertumbuhan kendaraan dan moda transportasi sangatlah cepat sehingga perlu diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Jika pertumbuhan tadi tidak diimbangi dentan pemenuhan sarana dan prasarana. Maka akan timbul berbagai masalah, dan yang paling jelas efeknya adalah masalah kemacetan yang ditimbulkan karena berbagai factor. Banyak factor yang menjadi penyebab timbulnya masalah kemacetan. Seperti keadaan jalan yang sudah tidak memadai, keadaan di sekitar jalan yang tidak teratur, maupun kelebihan muatan yang di terima oleh badan jalan itu sendiri, dan sikap dari masyarakat itu sendiri.
Sekarang ini orang-orang lebih banyak memilih untuk berkendaraan sendiri atau pribadi dengan berbagai alasan pula mereka mengambil keputusan seperti itu. Dengan alasan kenyamanlah, ini lah, itu lah. Dan banyak lagi. Dengan sikap seperti itu, maka dampaknya sudahlah sangat jelas yaitu kendaraan yang ada di jalan akan semakin banyak, kemudian beban yang diterima jalan bertambah. Kepadatan arus lalu lintas juga semakin meningkat. Ketika hal ini terjadi dan aparat dan pihak yang berwenang kurang berperan aktif. Maka timbullah berbagai masalah, salah satu dari masalah tadi adalah masalah kemacetan yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan di kota-kota besar. Tidak hanya di kota-kota besar saja, bagi kota maupun kabupaten yang berada di daerah maslah ini juga harus diperhatikan secara lebih. Pertimbangannya adalah dengan melihat peningkatan pengguna jalan yang setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Bagi pemerintah do kota-kota besar yang sudah padat penduduk seperti jakarta untuk melakukan pembangunan jalan adalah sesuatu yang sulit dilakukan. Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan yang menguntungkan bagi semua pihak dan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada terutama kemacetan. Kebijakan yang telah dilakukan adalah dengan pengadaan alat transportasi massal yang dapat mengangkut masyarakat dengan tarif yang terjangkau dan tidak menambah maslah lagi bagi semua pihak. Namun, tampaknya kebijakn dengan oengadaan alat transportasi massal ini masih belum menyelesaikan masalah dengan baik. Malah menurut saya malah menambah masalah yang baru.

Bunuh diri jadi trend


Kini hidup semakin sulit dan kini masalah hidup juga semakin beragam dengan berbagai tingkat kesulitan untuk penyelesaiannya. Banyak orang yang tidak sanggup untuk menyelesaikan masalah yang menjeratnya itu. Bagi orang yang tidak sanggup untuk meyelesaikan masalahnya itu akan menjadi beban psikologi yang sangat mendalam dan hal inilah yang dapat memicu terjadinya bunuh diri. Di Indonesia sendiri kini semakin marak orang melakukan bunuh diri. Fenomena ini patut mendapat perhatian lebih serius dari semua pihak agar tindak bunuh diri dapat dicegah dan bahkan dihilangkan. Sehingga nantinya tidak menjadi trend alterbatif pemecahan masalah bagi seseorang yang sedang putus asa karena tidak menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab atau yang memotifasi seseorang melakukan bunuh diri. Diantaranya adalah masalah financial(ini yang menjadi hal yang paling banyak memotifasi seseorang untuk melakukan bunuh diri), masalah dengan dirinya sendiri(biasanya karena keadaan fisik yang cacat ataupun karena menderita suatu penyakit yang tak kunjung sembuh juga sehingga membuatnya depresi). Kemudian adat istiadat yang ada di masyarakatnya sendiri, hal ini sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma yang berlaku. Misalnya seperti yang ada di jepang yaitu adat hara-kiri. Hara-kiri adalah suatu adat yang dilakukan oleh rakyat jepang dari jaman samurai, hara-kiri dilakukan ketika seseorang melakukan suatu perbuatan yang memalukan atau dia melakukan suatu kesalahan yang dampaknya sangat besar bagi dirinya maupun orang lain. Hara-kiri dilakukan dengan cara menghunuskan pisau seperti samurai namun lebih kecil dan pendek dan ditusuk ke arah perut. Sebelum melakukan hara-kiri seseorang akan melakukan ritual terlebih dahulu. Tetapi. Adat ini sudah dilarang dan masyarakat jepang sudah mulai meninggalkannya. Selain factor yang sudah saya sebutkan di atas, ada pula factor lain yang mendorong seseorang melakukan bunuh diri. Factor tersebut adalah keadaan linghkungan social dari seseorang yang melakukan tindak bunuh diri. Ketika lingkungan social di tempat tinggalnya tidak peduli lagi dengan keadaan yang sedang dialami oleh seseorang dan ketika tingkat individualitas suatu masyarakat juga semakin tinggi maka tingkat bunuh diri akan semakin tinggi. Saya membuat suatu analogi yaitu tingkat individualitas berbanding lurus dengan tingkat dorongan untuk melakukan bunuh diri. Sebenarnya tindak bunh diri dapat dicegah jika manusia masyarakat bisa lebih memperhatikan orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika seseorang mengalami perubahan sikap yang sangat signifikan, sering mengeluh tentang hidupnya, terlihat tertekan, stres, dan depresi. Jika seseorang menampakkan gejala-gejala tersebut, maka bisa saja orang tersebut melakukan tindak bunuh diri. Hal ini bisa dicegah dengan jalan masyarakat di sekitarnya lebih memperhatikan seseorang tersebut dan tidak membiarkan dia melamun sendirian.
Bunuh diri kini menjadi marak di insonesia setidaknya pada tahun 2009 kemarin ada beberapa kasus bunuh diri yang cukup mencengangkan dan hal ini tampaknya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hendaknya pemerintah melalui dinas terkait bisa mengambil langkah-langkah uapaya pencegahan agar angka bunuh diri dapat ditekan.dan dari beberapa kasus terikhir tampaknya banyak dari pelaku memilih tempat umum seperti pusat-pusat perbelanjaan untuk malekukan niatannya untuk menghabisi nyawanya sendiri. Mungkin pemilihan tempat umum sebagai tempat untuk melakukan bunuh diri agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersalurkan.bunuh diri berawal dari keadaan psikologis yang sedang mengalami goncangan besar dan bisa pula didorong oleh suasana yang mendukungnya untuk melakukan hal tersebut. Dan yang paling penting adalah dengan mempertebal iman kita kepada Tuhan YME, karena diagama manapun pastilah melarang dan mengharamkan bunuh diri. Kita semua berupaya bersama-sama agar bunuh diri tidak menjadi trend penyelesaian masalah yang diambil seseorang untuk mengatasi semua permasalahannya.