Tulisan kali ini dipersembahkan
untuk ulang tahun Kurniawati Rahayu yang ke-25. Sebenarnya bukan bermaksud
apa-apa tetapi sebagai pasangan saya hanya ingin memberikan sebuah persembahan
yang semoga akan menjadi cerita kami nanti ketika sudah tua dan membina rumah
tangga. Selamat ulang tahun, sugeng ambal warsa, happy birthday untuk
Kurniawati Rahayu sang kekasih, pasangan, dan partner berkendara saya. Tulisan
ini merupakan rangkuman kami dan dokumentasi ketika kami berkendara bersama
menikmati alam dan tempat yang indah di Nusantara tercinta. Pengalaman ini
semoga menjadi cerita yang akan bisa ditunjukkan kepada anak-cucu kami nanti.
Amin.....
Perjalanan ini dimulai ketika
pada januari 2012, kami saling berjanji dan berkomitmen untuk melanjutkan
kembali sebuah hubungan yang dulu pernah kami jalani namun, karena ada beberapa
hal kami sepekat untuk mengakhiri cerita dan perjalanan kal itu serta mengejar
mimpi dan cita-cita kami. Tepat pada Januari 2012, kami bersama saling berjanji
untuk bersama hingga akhir waktu kami. Dan semoga jalinan ini akan abadi
selamanya. Tak terasa sudah tiga tahun sejak kami bersama kembali. Selama tiga
tahun ini pula kami melakukan beberapa perjalanan menikmati alam dan budaya
yang ada di Indonesia. Berikut rangkuman cerita perjalanan kami.
0
Km jogja
Sebuah destinasi yang terdapat di Yogyakarta
yang tepat berada tepat disebelah selatan dari jalan malioboro. Tempat ini
berada di seputaran perempatan yang dikenal sebagai perempatan nol kilometer
Yogyakarta. Karena, tepat di tengah perempatan ini memang menjadi titik acuan
untuk menentukkan jarak di daerah Yogyakarta. Dahulu di tengah perempatan ini
ada air mancur yang menjadi tandanya entah kenapa air mancur tersebut
dibongkar. 0 km ini memang terkenal sebagai tempat nongkrong selain suasana
yang nyaman di kala sore atau malam dan setiap minggu pagi di sini diadakan car
free day. Spot ini menjadi spot pertama yang sempat kami dokumentasikan. Satu
hal yang “nganeni” dari tempat ini adalah suasana yang nyaman dan terasa
tentram lebih tentram lagi ketika kami berada di sini untuk menikmati suasana.
Di spot ini kami sering ngobrol banyak hal. Oya, ditempat ini juga dikelilingi
oleh tempat bersejarah yakni kraton, gedung BI, kantor pos besar yogyakarta,
gedung bank BNI, istana negara, dan benteng vrederburg. Di tempat ini kami
ngobrol ditemani kopi atau susu hangat yang dijajakan keliling oleh pedagang
asongan yang ramah untuk diajak ngobrol untuk sekedar bercengkrama. Dan juga
kerap kali diirngi oleh pengamen yang tidak asal ngamen karena dari segi
musikalitas mereka tidak kalah dengan musisi yang sudah terkenal. Disini
menjadi saksi bisu kebersamaan kami dalam menikmati suasana kota Yogyakarta.
Alun-alun
kidul Yogyakarta, Yogyakarta
Salah satu tempat
bersejarah di kota Yogyakarta yang dahulu menjadi tempat berkumpulnya warga dan
abdi dalem ketika titah sultan di umumkan dan kini menjadi tempat wisata yang
populer di Yogyakarta. Ditambah dengan adanya pohon beringin kembar yang mana
mempunyai mitos jika dapat melewati tengah pohon beringin dimulai dari sisi
utara alun-alun berjalan menuju sisi selatan akan terkabul keinginannya dan mitosnya
lagi jika seseorang yang hatinya tidak bersih atau memiliki pikiran negatif
pasti tidak akan berhasil melewati pohon beringin kembar ini. Kala itu kami
menikmati sore yang cerah untuk sekedar menikmati suasana sore di sini.
Pantai
Drini, Gunungkidul
Pantai ini terletak di
desa tanjungsari kab gunungkidul. Pantai drini berada di kawasan pantai baron.
Letak pantai drini berada di sebelah timur dari pantai watu kodok dan sebelum
pantai krakal. Disebut pantai drini karena di pantai ini terdapat sebuah pulau
karang yang katanya dulu terdapat pohon drini yang bisa menjadi tolak bala,
namun kini keberadaan pohon tersebut sudah jarang sekali. Kala itu cuaca cukup
terik ketika kami sampai di sini. Karena ini merupakan pantai pasir putih
pertama selain bali yang dikunjungi oleh pasangan saya maka dia terlihat
terkagum akan pantai yang cukup bersih, udaranya juga sejuk, dan indah dipandang.
Disini kami melepas pandangan ke ujung horizon samudra hindia.
Pantai
Indrayanti-Wediombo, Gunungkidul
Kala itu pantai indrayanti masih baru dibuka dan
masih “naik daun”. Sebenarnya penamaan indrayanti ini karena ada warung yang
menjajakan hasil laut yang berada di pinggir pantai dan bernaman Indrayanti
yang diambil dari nama sang pemilik. Namun, sebenarnya nama dari pantai ini
adalah pantai pulang syawal. Selepas dari pantai pulang syawal atau indrayanti
karena penasaran kami menurskan perjalan menuju timur awalnya tanpa tujuan yang
jelas. Akhirnya, kami memilih untuk singgah di pantai wediombo, pantai dengan
gugusan karang yang menjulang ini memang tidak begitu banyak kami eksplor. Karena
kal itu waktu sudah cukup sore. Takut kemalaman akhirnya kami hanya sampai di
area parkir. Memang area parkir di pantai ini terpisah dari pantainya namun
cukup aman untuk dikunjungi.
Pantai
Krakal, Gunungkidul
Masih dalam satu garis pantai dengan pantai
baron, drini, indrayanti, dan wediombo, pantai krakal adalah salah satu pantai
yang terlebih dahulu dikembangkan di daerah gunungkidul. Kini pantai yang sudah
berkembang dan memiliki fasilitas penginapan yang bermacam range harga agak
sedikit sepi daripda pantai yang lain. Namun pantai ini memiliki keindahan
tersendiri. Pantai ini memiliki garis pantai yang cukup panjang dengan ombak
yang lebih tenang dibandingkan dengan indaryanti. Kala itu, kami berkunjung
kesini dalam rangka ikut serta dalam acara Nusantaride Family Gathering.
Pantai
Ngrenehan-Ngobaran, Gunungkidul
Pantai ini terletaka cukup terpencil bahkan
untuk mencapai pantai ini kami dua kali perjalanan karena sempat nyasar dalam
artian tidak sampai ke lokasi. Dan setelah bertanya pada teman-teman akhirnya
dalam perjalanan kedua kalinya kami berhasil mencapai pantai ngerenahan dan
ngobaran. Untuk cerita lebih menarik bisa melihat di artikel lain yang berjudul
“romantisme ngerenehan dan mistisnya ngobaran”.
Jembatan
Lama Kaliprogo, Kulonprogo
Spot ini menjadi alternatif setelah tujuan utama
kami kala itu gagal tercapai, kala itu tujuan utama kami adalah waduk sermo di
daerah kulonprogo namun karena kurangnya pengalaman kami akhirnya kami salah
ambil jalur dan karena sudah cukup sore akhirnya kami mencari laternatif lain. Dan
kami pilih jembatan lama kami progo yang memang memiliki keindahan tersendiri. Dan
jembatan ini juga menjadi batas antara Kab. kulonprogo dan Kab. bantul. Jika cuaca
cerah seperti saat kami kesini jembatan ini cocok menjadi spot foto.
Kinahrejo,
Cangkringan, Sleman
Kinahrejo terdapat di Kab. Sleman Kec.
Cangkringan, di sini dulunya perkampungan yang di tinggali oleh kuncen merapai
yaitu Alm. Mbah maridjan. Karena erupsi merapi tahun 2010 perkampungan ini
luluh lantak rata dengan tanah dan menimbulkan banyak korban jiwa. Kini daerah
tersebut menjadi daeraqh wisata dnegan banyak spot yang bagus. Kala itu kami
berkunjung kesini untuk sekedar memuaskan rasa penasaran kami akan keadaan kinahrejo
kami saat ini. Memang saat ini cukup indah namun dibalik keindahan tersebut
terselip duka mendalam bagi warga yang dulunya tinggal di sini. Dan kini telah
direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Bangunan
Tua Ngasem, Yogyakarta
Bangunan tua ngasem terletak dalam kompleks
kraton Yogyakarta, lebih tepat berada di sebelah utura tamansari dan benteng
pendem. Bangunan ini berada di belakang pasar burung ngasem. Bangunan ini
dulunya merupakan bagian dari kraton dan sebagai benteng untuk melihat musuh
yang datang. Kini bangunan ini atau bisa dikatakan sisa bangunan ini menjadi
cagar budaya dan tempat untuk berfoto dengan tema klasik.
Kota
Lama Semarang, Semarang
Kota lama semarang yang
memang terkenal menjadi tempat wisata sejarah di daeraha semarang, jawa tengah.
Di kota lama ini banyak bangunan peninggalan belanda pada masa kolonial salah
satu yang menjadi ikon dari kota lama semarang adalah greja blenduk. Dinamai
seperti karena bentuk atapnya yang setengah bola yang orang jawa menyebutnya
blenduk atau menonjol. Selain itu didepan stasiun kereta api poncol juga
terdapat sebuah waduk lama yang dulunya menjadi tempat pengendali banjir dan
rob di daerah ini. Kala itu, kami berkunjung kesini menikmati aura klasik yang
romantis. Bak menembus lorong waktu kembali masa lalu ketika memasuki kawasan
kota lama ini. Melintas diantara bangunan tua bersejarah peninggalan belanda
dengan arsitekturnya yang khas menjadi kesan tersendiri bagi kami. Semoga
peninggalan ini dapat terpelihara dengan baik.
Pantai
Ujungnegoro, Batang
Salah satu pantai didaerah
tulis, batang. Di pantai ini ditawarkan pemandangan laut utara jawa atau laut
jawa. Ke-khas-an pantai ini adalah sebuah tebing disisi timur pantai yang
dipuncak bukit ini terdapat makam wali yang menyebarkan agama islam di daerah
ini. Pantai ini cukup alam karena memang tidak banyak sentuhan pengembangan.
Bahkan untuk penginapan sendiri tidak ada. Karena pantai ini berjarak sekitar 10
km dari jalan pantura. Selain bukit dengan makam di puncaknya di sisi barat
dari terdapat gugusan batu di pinggir pantai yang bagus untuk berfoto ria.
Dieng,
Wonosobo
Tahun baru 2015 kami lewat
dengan berkunjung ke kawasan dataran tinggi dieng. Kala itu, di sini ramai
sekali dengan pengunjung yah karena memang masih musim libur. Cerita lengkap
dari perjalan kami di dieng dapat dibaca
di sini.
Guci,
Tegal
Kami berkunjung ke guci
tegal ini kala itu untuk menghadiri acara nusantaride ride and get warmth. Disini
merupakan salah satu tempat wisata yang umumnya dikunjungi di daerah
karisidenan pekalonga. Guci terkenal akan mata air panasnya yang berasal dari
gunung slamet karena wilayah guci ini memang terletak di kaki gunung slamet.
Kebun
Teh Pagilaran, Batang
Kala itu, kami melakukan
berjalan dengan judul Sumori Date. Cerita selengkapnya bisa di baca
Itulah
beberapa kisah perjalan kami di luar daerah kami sendiri yakni Kab. Pekalongan.
Dan kami pun tidak lupa untuk mengeksplorasi objek-objek yang indah di Kab.
Pekalongan. Karena kami pun sering berkunjung ke tempat wisata yang di Kab.
Pekalongan. Berikut ringkasan kisah perjalanan kami di Kab. Pekalongan.
Kebun
Teh Jolotigo, Doro
Kebun teh jolotigo, kebun
ini secara administratif terletak di desa Jolotigo, Kec. Talun Kab. Pekalongan.
Disini juga terdapat pabrik pengolahan daun teh tersebut. kebun teh ini
dahulunya sangat luas. Namun, beberapa tahun kebelakang tanaman teh mulai
digantikan dengan tanaman karet dan menyisakan sedikit tanaman teh. Saat itu,
kami mengambil jalur memutar dengan dimulai melalui desa mesoyi dan pulang
melalui desa jolotigo. Sebenarnya tempat ini tidak terlalu tinggi namun karena
lapangnya daerah ini menjadikan pemandangan terhampar luas dengan indah nampak
diujung horizon garis pantai laut jawa.
Bendung
Santren Kletak, Wonopringgo
Merupakan sebuah pintu air
untuk mengatur air yang masuk ke irigasi di daerah wonopringgo,bojong,sragi,
kedungwuni, dan tirto. Bendung pintu air sebenarnya salah satu peninggalan masa
penjajah belanda namun karena beberapa hal sudah banyak dilakukan renovasi agar
pintu air ini dapat berfungsi maksimal. Pemandangan di daerah ini tidak kalah
indahnya karena bendung ini begitu besar sehingga membuat sebuah pemandangan
yang cukup menyegarkan mata.
Linggoasri,
Kajen
Objek wisata yang cukup
tua di daerah Kab. pekalongan yang terletak di desa linggo, desa ini juga
menjadi batas dengan kecamatan paninggaran. Bila mengajak keluarga mengunjungi
objek wisata ini banyak wahana yang bisa dicoba untuk sekedar bersenang-senang
seperti menaiki gajah keliling objek wisata tersebut, atv, out bond juga ada
dan masih banyak yang lainnya. Objek wisata ini terletak dipinggir jalan utama
kajen-banjarnegara. Kala itu kami berkunjung kesini karena ingin mencari spot
untuk sekedar berfoto-foto akhirnya kami menemukan spot di sawah yang mengering
di sebelah kandang gajah. Untuk menuju spot tersebut suprasableng saya paksakan
untuk melintasi sawah kering yang di beberapa titik masih berlumpur namun,
tidak menyurutkan semangat kami untuk menuju spot tersebut. setelah sampai
hamparan horizon luas terhampar di depan mata kami.
Kalipaingan
Memang objek wisata ini
adalah sungai yang terletak di tapal batas kecamatan Kajen dan Paninggaran.
Sungai ini memang sudah terkenal karena air yang jernih dan segar namun begitu
sungai ini tadinya cukup berbahaya karena arus banjir dari hulu bisa datang
sewaktu-waktu. Sekarang sungai ini sudah ditata dan dirapikan serta dilengkapi
fasilitasnya sehingga sudah cukup aman untuk dikunjungi. Bagi anda yang menuju
dieng melalui kajen pasti akan melewati objek wisata ini karena memang terletak
di tepi jalan kajen-dieng. Cerita lain dari kalipaingan anda bisa simak
disini.
Petungkriyono
Merupakan kecamatan
tertinggi di kabupaten pekalongan yang kini sedang naik daun karena kopi dan
objek wisata alamnya seperti puncak gunung dan curug. Kala itu, kami berkunjung
ke dua curug dan satu warung kopi owa. Curug pertama yang kami datangi adalah
curug sibedug yang berada di desa kayupuring terletak di tepi jalan utama yang
menuju ke dieng. Memang petungkriyono merupakan jalur alternatif menuju dieng
namun karena jalanan yang curam diharapkan kehati-hatian dan kewaspadaan yang
ekstra jika melalui jalan ini. Namun, jangan khawatir anda bosan, karena di
kanan dan kiri jalan banyak pemandangan yang menyegarkan mata anda. Saat berada
di curug sibedug kami juga mampir ke warung kopi owa milik pak Tasuri. Salah
satu orang yang mempopulerkan kopi owa. Setelah puas berfoto di curug sibedug
dan ngopi di warung kopi owa pak Tasuri, kami melanjutkan perjalanan menuju
curug bajing yang saat ini masih ramai di kunjungi oleh masyarakat karena
keindahan dan keunikan curug tersebut. sesampainya di parkiran curug bajing,
suara gemricik air dari kejauhan sudah terdengar dengan jelas ketika sampai
mata kami seakan tak memandang ke yang lain hanya menikmati kemolekan curug
bajing yang menjadi salah satu andalan dari Petungkriyono. Curug bajing ini
terletak di desa tlogopakis sekitar 5 Km dari pusat kecamatan petungkriyono,
namun akses jalan menuju curug ini menurut saya cukup baik, walau di beberapa
titik terdapat lubang karena aspal yang terkelupas. Karena di dataran tinggi
jalanan di daerah ini juga curam naik turun diikuti tikungan tajam. Tetap
waspada dan hati-hati agar perjalanan anda menuju petungkriyono aman, nyaman,
dan selamat sampai tujuan. Berikut adalah dokumentasi kami.
Pantai Slamaran, Pekalongan Utara
Pantai ini terletak
bersebalahan dengan pantai pasir kencana, walau begitu pantai slamaran memiliki
ciri tersendiri yakni barisan pohon cemara yang berjejer rapi sepanjang garis
pantai. Ketika kami kesini kami mencari spot untuk melihat matahari terbenam
(sunset). Setelah beberapa kali kami berkunjung barulah kami mendapatkan sunset
yang menurut kami cukup indah. Namun, ketika berkunjung di sini dilarang mandi
di pantai karena arus yang cukup kuat terdapat di pantai ini. Dan pantai ini
akan ditutup ketika jam 18.00 entah kenapa begitu.
Begitulah ringkasan perjalanan kami. Berbagi pengalaman perjalanan dan
pengalaman budaya yang kami jumpai di tempat yang kami singgahi. Sungguh indah
Indonesia kita, kami, dan kalian semua. Cintai tanah air lestarikan lingkungan
jaga keindahan agar anak cucu kita mengerti bagaimana indahnya tanah air mereka
tanah air Indonesia teruntuk sang kekasih tercinta semoga panjang umur, sehat
selalu, dan semakin sayang padaku.