When The Scream Loudest

When The Scream Loudest

Rabu, 16 Desember 2015

Track Panjang Kehidupan Menanti



Hari Kamis Tanggal; 3 Desember 2015 pukul 08.00 WIB, Diawali dengan bismillah ku ucapkan janji dan sumpah kepada Allah SWT disaksikan oleh saudara dan handai taulan ku persunting dirimu sang kekasih untuk menjadi istri. Setelah penantian selama 3 tahun, selama itu pula kita saling berbagi cerita hidup walau belum hidup bersama. Ucap syukur tak hentinya ku panjatkan kepada Sang Ilahi setelah sekian lama ku nantikan moment ini. Keluarga terharu akan moment ini.
Seraya berucapa syukur pada Allah SWT, tak lupa pula ku panjatkan doa agar kita menjadi sebuah keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, dalam lindungan Allah SWT. Kini ku berjuang tak sekedar untuk diriku sendiri. Kini kita berdua sudah bersanding bersama, berjalan beriringan, dan bahu membahu membangun hidup. Suka ria kita lewati moment ini, semoga tulisan ini bisa menjadi kenangan kita dan cerita untuk anak-cucu kita kelak.









Rabu, 29 Juli 2015

Report: Nusantaride Silaturide Telogo Dringo (Silaturahmi dan Riding)


Report: Nusantaride Silaturide Telogo Dringo (Silaturahmi dan Riding)
Sabtu subuh tanggal 25 Juli 2015, handphone saya berdering ternyata kabar dari om Adie B. Siswoyo, mengabarkan bahwa dia dan rombongan Semarangers sudah sampai di bandar. Titik kumpul yang sebelumnya sudah kami sepakati untuk berjumpa dan berkumpul untuk satu acara yang sebelumnya sudah direncanakan bersama oleh Nusantarider.


Untuk menyambut hari raya idul fitri 1436 Hijriyah, Subscriber forum berkendara Nusantaride mengadakan halal bihalal ala nusantaride yang bertema Silaturide yang berlokasi di Telogo Dringo, Desa Gerlang, Kec. Blado, Kab. Batang, Jawa Tengah. Silaturide muncul dilatarbelakangi karena tidak sempatnya nusantarider area Jawa Tengah untuk mengadakan Buka bersama (BuBer) dan Sahur bersama (SaBer) seperti tahun lalu yang terlaksana di bawah menara relay TVRI Gn. Priksa, Banyuputih, Batang. Hal ini disebabkan hari libur jelang Idul Fitri yang cukup sempit, jadi udah pengen pada mudik. Kemudian, disepakati oleh Semarangers dan KajeNrs untuk mengadakan acara halal bihalal sederhana yang nggak mainstream. Tanpa menunggu lama om Adiemin menunjuk Nuraga Dhia K. dan Saya selaku PIC (Panitia Inceran Cewekcantik :-p ) untuk mempersiapkan acara yang berlokasi di Telaga Dringo, Desa Gerlang, Kec. Blado, Kab. Batang. H-3 Idul Fitri kami diberitahu oleh om Adiemin untuk lokasi dan tanggal pelaksanaannya.tanggal 18 Juli 2015 teaser direlease ke forum oleh admin yang baru oom Rio Maruli, tersebutlah disitu nama kami berdua. Dengan degdegser karena belum pernah menjadi PIC event dan semangat untuk bersilaturahmi serta kangen-kangenan kami mempersiapkan Silaturide. Dan hari senin tanggal 20 Juli 2015 Nuraga datang kerumah untuk membahas persiapan acara Silaturide. Setelah kesibukan Idul Fitri maka jadilah saya tidak bisa survei, hanya Nuragalah yang survei ke lokasi guna mempersiapkan acara. tanggal 24 Juli, saya dan KajeNrs memulai prepare alat camping dan logistik. Malam harinya koordinasi antara saya, Nuraga, dan om Adiemin terus dilakukan tentang pemberangkatan dari starting point masing-masing dan rombongan yang akan ikut dalam beberapa kloter. Hari yang ditunggupun tiba, tanggal 25 Juli 2015sekitar pukul 04.00 WIB om Adiemin mengabarkan bahwa dia dan Semarangers sudah sampai di Bandar. Karena setelah melakukan perjalanan malam maka saya sarankan untuk beristirahat dulu sembari menanti warung buka untuk sarapan. Pukul 05.45 saya meluncur menuju bandar untuk bergabung dengan rombongan Semarangers.

Pukul 07.00 setelah bertemu om Adie, kamipun sarapan di salah satu warung di Bandar. Pukul 08.30 selesai kami sarapan, kamipun melanjutkan perjalanan menuju lokasi. Jalan menanjak berbatu menyambut kami yang berombongan sebanyak 12 motor. Ditengah perjalanan rombongan berhenti di pos pengangkutan daun teh. Karena jalur yang kami lalui memang berada dalam kawasan perkebunan teh pagilaran. Setelah berhenti untuk menunggu beberapa teman yang tercecer, kami melanjutkan perjalanan. Disinilah sensasi jalan berbatu menanjak berlanjut hingga sampai pada lokasi. Pukul 10.30 Rombongan sampai dilokasi setelah ditengah perjalanan menyempatkan untuk mengabadikan pemandangan yang indah. Ternyata di lokasi sudah ada mas Lukas dan temannya dari salatiga (maaf lupa namanya J). Setelah saling bertegur sapa, mulailah logistik digelar sembari menanti kloter selanjutnya. Kemudian om Ambon dan om Adie mencari titik menggelar tenda yang asyik. Setelah menemukan titik tersebut kamipun berpindah menuju camping ground yang terletak di tepi talaga. Dengan pemandangan yang luar biasa kami pun mempersiapkan tenda sembari senda gurau. Sekitar pukul 12.00, kloter Nuraga sampai di lokasi, suasana semakin meriah dengan polah dari nusantarider. Setelah kloter Nuraga selesai mempersiapkan tenda mereka. Beberapa teman muslim melaksanakan sholat dhuhur berjamaah. Nampak tentram melihat teman beribadah dengan background hamparan indah telaga dan perbukitan. Pukul 13.30 mas Supri yang berasala dari jakarta tiba dilokasi dan disambut meriah oleh teman-teman. Masih menunggu beberapa teman-teman yang masih dalam perjalanan kami terus bercanda. Kemudian sekitar pukul 14.00 tamu spesial datang yakni pakdhe Julianto Sasongko dari Purworejo bersama melonnya menyempatkan hadir walaupun anaknya sedang kurang enak badan (semoga sekarang sudah sembuh). Senda gurau memakan korban, yakni motor om Awaludin menjadi korban keisengan Semarangers. Kemudian Abil dan om Al mencicipi kelex milik om bayu yang dibawa oleh mas Ridho. Mas Ridho adalah sahabat nusantaride yang berasal dari boja kendal, mas Ridho sangat piawai dalam memasak ala mounterening. Terbukti mie goreng sarden dan sosis pedasnya laris manis. Tak lupa kopi owa petungkriyono juga menghangatkan kami.


















Pukul 17.00 beberapa teman berpamitan pulang karena ada keperluan masing-masing. Pukul 21.00 setelah makan malam dengan menu seadanya kamipun, melanjutkan agenda dengan sharing dan bercanda ditemani minuman hangat. Saya selaku panitia memulai acara sharing ini sembari berkenalan. Alhamdulilah kesan positif yang terlontar dari nusantarider atas Silaturide Dringo ini. Kemudian sekitar pukul 23.00 rombongan KajeNrs dan om Agung Rantank tiba di lokasi. Camping ground semakin semarak dengan kehadiran rombongan-rombongan yang berkemah bersama disini. Setelah kajeNrs tiba suasana yang tadinya sudah agak sepi kembali meriah dengan celoteh sahabat-sahabat. Dinaungi langit penuh bintang kami kedinginan dan terus bercanda sembari membuat api unggun untuk sekedar menghantkan badan. Beberapa teman sudah beristirahat. Pukul 04.00 hari minggu tanggal 26 Juli 2015, suasana area berkemah mulai ramai kembali. Karena menanti matahari hari terbit dan menyaksikan pemandangan yang luar biasa.




Pagi menyambut telogo dringo, sekitar pukul 07.00 saya menggantikan mas Ridho untuk memasak mie nyemek sarden menggunakan nasting milik om Suprri. Karena mas Ridho masih bernarsis ria bersama Panjoel dan Heru Kipli. Selesai sarapan kami pun mulai membersihkan area kemah kami. Tak disangka sampah yang kami dapat cukup banyak. Semoga langkah kecil kami bisa menjaga keasrian dari telogo dringo. Setelah memunguti sampah kami pun mulai berkemas. Sembari berkemas mas Rio Andrean muncul dari balik bukit, cerita seru dia bawa semenjak berangkat dari jogja hingga perjuangannya untuk sampai telogo dringo. Selesai berkemas kami pun mulai berpamitan dan saling berjanji untuk berjumpa lagi dilain kesempatan. Sebelum pulang kami melihat daftar hadir ternyata yang hadir dalam silaturide sebanyak 45 orang. Walau tak begitu banyak namun rasa persahabatan diantara kami begitu kental.


Terima kasih kepada seluruh nusantarider atas partisipasinya dalam Silaturide Dringo. Mohon maaf bila kami selaku PIC melakukan banyak kesalahan dan terdapat kesalahan dalam menyiapkan event SilaturideDringo ini. Jangan lupa posting foto-foto silaturide dengan #SilaturideDringo

Senin, 18 Mei 2015

Perjalanan Ini Akan Berlanjut Bersamamu



Tulisan kali ini dipersembahkan untuk ulang tahun Kurniawati Rahayu yang ke-25. Sebenarnya bukan bermaksud apa-apa tetapi sebagai pasangan saya hanya ingin memberikan sebuah persembahan yang semoga akan menjadi cerita kami nanti ketika sudah tua dan membina rumah tangga. Selamat ulang tahun, sugeng ambal warsa, happy birthday untuk Kurniawati Rahayu sang kekasih, pasangan, dan partner berkendara saya. Tulisan ini merupakan rangkuman kami dan dokumentasi ketika kami berkendara bersama menikmati alam dan tempat yang indah di Nusantara tercinta. Pengalaman ini semoga menjadi cerita yang akan bisa ditunjukkan kepada anak-cucu kami nanti. Amin.....

Perjalanan ini dimulai ketika pada januari 2012, kami saling berjanji dan berkomitmen untuk melanjutkan kembali sebuah hubungan yang dulu pernah kami jalani namun, karena ada beberapa hal kami sepekat untuk mengakhiri cerita dan perjalanan kal itu serta mengejar mimpi dan cita-cita kami. Tepat pada Januari 2012, kami bersama saling berjanji untuk bersama hingga akhir waktu kami. Dan semoga jalinan ini akan abadi selamanya. Tak terasa sudah tiga tahun sejak kami bersama kembali. Selama tiga tahun ini pula kami melakukan beberapa perjalanan menikmati alam dan budaya yang ada di Indonesia. Berikut rangkuman cerita perjalanan kami.

 0 Km jogja
Sebuah destinasi yang terdapat di Yogyakarta yang tepat berada tepat disebelah selatan dari jalan malioboro. Tempat ini berada di seputaran perempatan yang dikenal sebagai perempatan nol kilometer Yogyakarta. Karena, tepat di tengah perempatan ini memang menjadi titik acuan untuk menentukkan jarak di daerah Yogyakarta. Dahulu di tengah perempatan ini ada air mancur yang menjadi tandanya entah kenapa air mancur tersebut dibongkar. 0 km ini memang terkenal sebagai tempat nongkrong selain suasana yang nyaman di kala sore atau malam dan setiap minggu pagi di sini diadakan car free day. Spot ini menjadi spot pertama yang sempat kami dokumentasikan. Satu hal yang “nganeni” dari tempat ini adalah suasana yang nyaman dan terasa tentram lebih tentram lagi ketika kami berada di sini untuk menikmati suasana. Di spot ini kami sering ngobrol banyak hal. Oya, ditempat ini juga dikelilingi oleh tempat bersejarah yakni kraton, gedung BI, kantor pos besar yogyakarta, gedung bank BNI, istana negara, dan benteng vrederburg. Di tempat ini kami ngobrol ditemani kopi atau susu hangat yang dijajakan keliling oleh pedagang asongan yang ramah untuk diajak ngobrol untuk sekedar bercengkrama. Dan juga kerap kali diirngi oleh pengamen yang tidak asal ngamen karena dari segi musikalitas mereka tidak kalah dengan musisi yang sudah terkenal. Disini menjadi saksi bisu kebersamaan kami dalam menikmati suasana kota Yogyakarta.




Alun-alun kidul Yogyakarta, Yogyakarta
Salah satu tempat bersejarah di kota Yogyakarta yang dahulu menjadi tempat berkumpulnya warga dan abdi dalem ketika titah sultan di umumkan dan kini menjadi tempat wisata yang populer di Yogyakarta. Ditambah dengan adanya pohon beringin kembar yang mana mempunyai mitos jika dapat melewati tengah pohon beringin dimulai dari sisi utara alun-alun berjalan menuju sisi selatan akan terkabul keinginannya dan mitosnya lagi jika seseorang yang hatinya tidak bersih atau memiliki pikiran negatif pasti tidak akan berhasil melewati pohon beringin kembar ini. Kala itu kami menikmati sore yang cerah untuk sekedar menikmati suasana sore di sini.



Pantai Drini, Gunungkidul


Pantai ini terletak di desa tanjungsari kab gunungkidul. Pantai drini berada di kawasan pantai baron. Letak pantai drini berada di sebelah timur dari pantai watu kodok dan sebelum pantai krakal. Disebut pantai drini karena di pantai ini terdapat sebuah pulau karang yang katanya dulu terdapat pohon drini yang bisa menjadi tolak bala, namun kini keberadaan pohon tersebut sudah jarang sekali. Kala itu cuaca cukup terik ketika kami sampai di sini. Karena ini merupakan pantai pasir putih pertama selain bali yang dikunjungi oleh pasangan saya maka dia terlihat terkagum akan pantai yang cukup bersih, udaranya juga sejuk, dan indah dipandang. Disini kami melepas pandangan ke ujung horizon samudra hindia. 






 Pantai Indrayanti-Wediombo, Gunungkidul


Kala itu pantai indrayanti masih baru dibuka dan masih “naik daun”. Sebenarnya penamaan indrayanti ini karena ada warung yang menjajakan hasil laut yang berada di pinggir pantai dan bernaman Indrayanti yang diambil dari nama sang pemilik. Namun, sebenarnya nama dari pantai ini adalah pantai pulang syawal. Selepas dari pantai pulang syawal atau indrayanti karena penasaran kami menurskan perjalan menuju timur awalnya tanpa tujuan yang jelas. Akhirnya, kami memilih untuk singgah di pantai wediombo, pantai dengan gugusan karang yang menjulang ini memang tidak begitu banyak kami eksplor. Karena kal itu waktu sudah cukup sore. Takut kemalaman akhirnya kami hanya sampai di area parkir. Memang area parkir di pantai ini terpisah dari pantainya namun cukup aman untuk dikunjungi.





Pantai Krakal, Gunungkidul


Masih dalam satu garis pantai dengan pantai baron, drini, indrayanti, dan wediombo, pantai krakal adalah salah satu pantai yang terlebih dahulu dikembangkan di daerah gunungkidul. Kini pantai yang sudah berkembang dan memiliki fasilitas penginapan yang bermacam range harga agak sedikit sepi daripda pantai yang lain. Namun pantai ini memiliki keindahan tersendiri. Pantai ini memiliki garis pantai yang cukup panjang dengan ombak yang lebih tenang dibandingkan dengan indaryanti. Kala itu, kami berkunjung kesini dalam rangka ikut serta dalam acara Nusantaride Family Gathering.





Pantai Ngrenehan-Ngobaran, Gunungkidul


Pantai ini terletaka cukup terpencil bahkan untuk mencapai pantai ini kami dua kali perjalanan karena sempat nyasar dalam artian tidak sampai ke lokasi. Dan setelah bertanya pada teman-teman akhirnya dalam perjalanan kedua kalinya kami berhasil mencapai pantai ngerenahan dan ngobaran. Untuk cerita lebih menarik bisa melihat di artikel lain yang berjudul “romantisme ngerenehan dan mistisnya ngobaran”.








Jembatan Lama Kaliprogo, Kulonprogo


Spot ini menjadi alternatif setelah tujuan utama kami kala itu gagal tercapai, kala itu tujuan utama kami adalah waduk sermo di daerah kulonprogo namun karena kurangnya pengalaman kami akhirnya kami salah ambil jalur dan karena sudah cukup sore akhirnya kami mencari laternatif lain. Dan kami pilih jembatan lama kami progo yang memang memiliki keindahan tersendiri. Dan jembatan ini juga menjadi batas antara Kab. kulonprogo dan Kab. bantul. Jika cuaca cerah seperti saat kami kesini jembatan ini cocok menjadi spot foto.




Kinahrejo, Cangkringan, Sleman


Kinahrejo terdapat di Kab. Sleman Kec. Cangkringan, di sini dulunya perkampungan yang di tinggali oleh kuncen merapai yaitu Alm. Mbah maridjan. Karena erupsi merapi tahun 2010 perkampungan ini luluh lantak rata dengan tanah dan menimbulkan banyak korban jiwa. Kini daerah tersebut menjadi daeraqh wisata dnegan banyak spot yang bagus. Kala itu kami berkunjung kesini untuk sekedar memuaskan rasa penasaran kami akan keadaan kinahrejo kami saat ini. Memang saat ini cukup indah namun dibalik keindahan tersebut terselip duka mendalam bagi warga yang dulunya tinggal di sini. Dan kini telah direlokasi ke tempat yang lebih aman.







Bangunan Tua Ngasem, Yogyakarta


Bangunan tua ngasem terletak dalam kompleks kraton Yogyakarta, lebih tepat berada di sebelah utura tamansari dan benteng pendem. Bangunan ini berada di belakang pasar burung ngasem. Bangunan ini dulunya merupakan bagian dari kraton dan sebagai benteng untuk melihat musuh yang datang. Kini bangunan ini atau bisa dikatakan sisa bangunan ini menjadi cagar budaya dan tempat untuk berfoto dengan tema klasik.






Kota Lama Semarang, Semarang


Kota lama semarang yang memang terkenal menjadi tempat wisata sejarah di daeraha semarang, jawa tengah. Di kota lama ini banyak bangunan peninggalan belanda pada masa kolonial salah satu yang menjadi ikon dari kota lama semarang adalah greja blenduk. Dinamai seperti karena bentuk atapnya yang setengah bola yang orang jawa menyebutnya blenduk atau menonjol. Selain itu didepan stasiun kereta api poncol juga terdapat sebuah waduk lama yang dulunya menjadi tempat pengendali banjir dan rob di daerah ini. Kala itu, kami berkunjung kesini menikmati aura klasik yang romantis. Bak menembus lorong waktu kembali masa lalu ketika memasuki kawasan kota lama ini. Melintas diantara bangunan tua bersejarah peninggalan belanda dengan arsitekturnya yang khas menjadi kesan tersendiri bagi kami. Semoga peninggalan ini dapat terpelihara dengan baik.




Pantai Ujungnegoro, Batang


Salah satu pantai didaerah tulis, batang. Di pantai ini ditawarkan pemandangan laut utara jawa atau laut jawa. Ke-khas-an pantai ini adalah sebuah tebing disisi timur pantai yang dipuncak bukit ini terdapat makam wali yang menyebarkan agama islam di daerah ini. Pantai ini cukup alam karena memang tidak banyak sentuhan pengembangan. Bahkan untuk penginapan sendiri tidak ada. Karena pantai ini berjarak sekitar 10 km dari jalan pantura. Selain bukit dengan makam di puncaknya di sisi barat dari terdapat gugusan batu di pinggir pantai yang bagus untuk berfoto ria.





Dieng, Wonosobo


Tahun baru 2015 kami lewat dengan berkunjung ke kawasan dataran tinggi dieng. Kala itu, di sini ramai sekali dengan pengunjung yah karena memang masih musim libur. Cerita lengkap dari perjalan kami di dieng dapat dibaca di sini.



Guci, Tegal


Kami berkunjung ke guci tegal ini kala itu untuk menghadiri acara nusantaride ride and get warmth. Disini merupakan salah satu tempat wisata yang umumnya dikunjungi di daerah karisidenan pekalonga. Guci terkenal akan mata air panasnya yang berasal dari gunung slamet karena wilayah guci ini memang terletak di kaki gunung slamet.




Kebun Teh Pagilaran, Batang

Kala itu, kami melakukan berjalan dengan judul Sumori Date. Cerita selengkapnya bisa di baca 



Itulah beberapa kisah perjalan kami di luar daerah kami sendiri yakni Kab. Pekalongan. Dan kami pun tidak lupa untuk mengeksplorasi objek-objek yang indah di Kab. Pekalongan. Karena kami pun sering berkunjung ke tempat wisata yang di Kab. Pekalongan. Berikut ringkasan kisah perjalanan kami di Kab. Pekalongan.

Kebun Teh Jolotigo, Doro


Kebun teh jolotigo, kebun ini secara administratif terletak di desa Jolotigo, Kec. Talun Kab. Pekalongan. Disini juga terdapat pabrik pengolahan daun teh tersebut. kebun teh ini dahulunya sangat luas. Namun, beberapa tahun kebelakang tanaman teh mulai digantikan dengan tanaman karet dan menyisakan sedikit tanaman teh. Saat itu, kami mengambil jalur memutar dengan dimulai melalui desa mesoyi dan pulang melalui desa jolotigo. Sebenarnya tempat ini tidak terlalu tinggi namun karena lapangnya daerah ini menjadikan pemandangan terhampar luas dengan indah nampak diujung horizon garis pantai laut jawa.




Bendung Santren Kletak, Wonopringgo


Merupakan sebuah pintu air untuk mengatur air yang masuk ke irigasi di daerah wonopringgo,bojong,sragi, kedungwuni, dan tirto. Bendung pintu air sebenarnya salah satu peninggalan masa penjajah belanda namun karena beberapa hal sudah banyak dilakukan renovasi agar pintu air ini dapat berfungsi maksimal. Pemandangan di daerah ini tidak kalah indahnya karena bendung ini begitu besar sehingga membuat sebuah pemandangan yang cukup menyegarkan mata.





 Linggoasri, Kajen


Objek wisata yang cukup tua di daerah Kab. pekalongan yang terletak di desa linggo, desa ini juga menjadi batas dengan kecamatan paninggaran. Bila mengajak keluarga mengunjungi objek wisata ini banyak wahana yang bisa dicoba untuk sekedar bersenang-senang seperti menaiki gajah keliling objek wisata tersebut, atv, out bond juga ada dan masih banyak yang lainnya. Objek wisata ini terletak dipinggir jalan utama kajen-banjarnegara. Kala itu kami berkunjung kesini karena ingin mencari spot untuk sekedar berfoto-foto akhirnya kami menemukan spot di sawah yang mengering di sebelah kandang gajah. Untuk menuju spot tersebut suprasableng saya paksakan untuk melintasi sawah kering yang di beberapa titik masih berlumpur namun, tidak menyurutkan semangat kami untuk menuju spot tersebut. setelah sampai hamparan horizon luas terhampar di depan mata kami.








Kalipaingan

Memang objek wisata ini adalah sungai yang terletak di tapal batas kecamatan Kajen dan Paninggaran. Sungai ini memang sudah terkenal karena air yang jernih dan segar namun begitu sungai ini tadinya cukup berbahaya karena arus banjir dari hulu bisa datang sewaktu-waktu. Sekarang sungai ini sudah ditata dan dirapikan serta dilengkapi fasilitasnya sehingga sudah cukup aman untuk dikunjungi. Bagi anda yang menuju dieng melalui kajen pasti akan melewati objek wisata ini karena memang terletak di tepi jalan kajen-dieng. Cerita lain dari kalipaingan anda bisa simak disini.




Petungkriyono

Merupakan kecamatan tertinggi di kabupaten pekalongan yang kini sedang naik daun karena kopi dan objek wisata alamnya seperti puncak gunung dan curug. Kala itu, kami berkunjung ke dua curug dan satu warung kopi owa. Curug pertama yang kami datangi adalah curug sibedug yang berada di desa kayupuring terletak di tepi jalan utama yang menuju ke dieng. Memang petungkriyono merupakan jalur alternatif menuju dieng namun karena jalanan yang curam diharapkan kehati-hatian dan kewaspadaan yang ekstra jika melalui jalan ini. Namun, jangan khawatir anda bosan, karena di kanan dan kiri jalan banyak pemandangan yang menyegarkan mata anda. Saat berada di curug sibedug kami juga mampir ke warung kopi owa milik pak Tasuri. Salah satu orang yang mempopulerkan kopi owa. Setelah puas berfoto di curug sibedug dan ngopi di warung kopi owa pak Tasuri, kami melanjutkan perjalanan menuju curug bajing yang saat ini masih ramai di kunjungi oleh masyarakat karena keindahan dan keunikan curug tersebut. sesampainya di parkiran curug bajing, suara gemricik air dari kejauhan sudah terdengar dengan jelas ketika sampai mata kami seakan tak memandang ke yang lain hanya menikmati kemolekan curug bajing yang menjadi salah satu andalan dari Petungkriyono. Curug bajing ini terletak di desa tlogopakis sekitar 5 Km dari pusat kecamatan petungkriyono, namun akses jalan menuju curug ini menurut saya cukup baik, walau di beberapa titik terdapat lubang karena aspal yang terkelupas. Karena di dataran tinggi jalanan di daerah ini juga curam naik turun diikuti tikungan tajam. Tetap waspada dan hati-hati agar perjalanan anda menuju petungkriyono aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan. Berikut adalah dokumentasi kami.






















Pantai Slamaran, Pekalongan Utara


Pantai ini terletak bersebalahan dengan pantai pasir kencana, walau begitu pantai slamaran memiliki ciri tersendiri yakni barisan pohon cemara yang berjejer rapi sepanjang garis pantai. Ketika kami kesini kami mencari spot untuk melihat matahari terbenam (sunset). Setelah beberapa kali kami berkunjung barulah kami mendapatkan sunset yang menurut kami cukup indah. Namun, ketika berkunjung di sini dilarang mandi di pantai karena arus yang cukup kuat terdapat di pantai ini. Dan pantai ini akan ditutup ketika jam 18.00 entah kenapa begitu.








Begitulah ringkasan perjalanan kami. Berbagi pengalaman perjalanan dan pengalaman budaya yang kami jumpai di tempat yang kami singgahi. Sungguh indah Indonesia kita, kami, dan kalian semua. Cintai tanah air lestarikan lingkungan jaga keindahan agar anak cucu kita mengerti bagaimana indahnya tanah air mereka tanah air Indonesia teruntuk sang kekasih tercinta semoga panjang umur, sehat selalu, dan semakin sayang padaku.