When The Scream Loudest

When The Scream Loudest

Senin, 18 Mei 2015

Perjalanan Ini Akan Berlanjut Bersamamu



Tulisan kali ini dipersembahkan untuk ulang tahun Kurniawati Rahayu yang ke-25. Sebenarnya bukan bermaksud apa-apa tetapi sebagai pasangan saya hanya ingin memberikan sebuah persembahan yang semoga akan menjadi cerita kami nanti ketika sudah tua dan membina rumah tangga. Selamat ulang tahun, sugeng ambal warsa, happy birthday untuk Kurniawati Rahayu sang kekasih, pasangan, dan partner berkendara saya. Tulisan ini merupakan rangkuman kami dan dokumentasi ketika kami berkendara bersama menikmati alam dan tempat yang indah di Nusantara tercinta. Pengalaman ini semoga menjadi cerita yang akan bisa ditunjukkan kepada anak-cucu kami nanti. Amin.....

Perjalanan ini dimulai ketika pada januari 2012, kami saling berjanji dan berkomitmen untuk melanjutkan kembali sebuah hubungan yang dulu pernah kami jalani namun, karena ada beberapa hal kami sepekat untuk mengakhiri cerita dan perjalanan kal itu serta mengejar mimpi dan cita-cita kami. Tepat pada Januari 2012, kami bersama saling berjanji untuk bersama hingga akhir waktu kami. Dan semoga jalinan ini akan abadi selamanya. Tak terasa sudah tiga tahun sejak kami bersama kembali. Selama tiga tahun ini pula kami melakukan beberapa perjalanan menikmati alam dan budaya yang ada di Indonesia. Berikut rangkuman cerita perjalanan kami.

 0 Km jogja
Sebuah destinasi yang terdapat di Yogyakarta yang tepat berada tepat disebelah selatan dari jalan malioboro. Tempat ini berada di seputaran perempatan yang dikenal sebagai perempatan nol kilometer Yogyakarta. Karena, tepat di tengah perempatan ini memang menjadi titik acuan untuk menentukkan jarak di daerah Yogyakarta. Dahulu di tengah perempatan ini ada air mancur yang menjadi tandanya entah kenapa air mancur tersebut dibongkar. 0 km ini memang terkenal sebagai tempat nongkrong selain suasana yang nyaman di kala sore atau malam dan setiap minggu pagi di sini diadakan car free day. Spot ini menjadi spot pertama yang sempat kami dokumentasikan. Satu hal yang “nganeni” dari tempat ini adalah suasana yang nyaman dan terasa tentram lebih tentram lagi ketika kami berada di sini untuk menikmati suasana. Di spot ini kami sering ngobrol banyak hal. Oya, ditempat ini juga dikelilingi oleh tempat bersejarah yakni kraton, gedung BI, kantor pos besar yogyakarta, gedung bank BNI, istana negara, dan benteng vrederburg. Di tempat ini kami ngobrol ditemani kopi atau susu hangat yang dijajakan keliling oleh pedagang asongan yang ramah untuk diajak ngobrol untuk sekedar bercengkrama. Dan juga kerap kali diirngi oleh pengamen yang tidak asal ngamen karena dari segi musikalitas mereka tidak kalah dengan musisi yang sudah terkenal. Disini menjadi saksi bisu kebersamaan kami dalam menikmati suasana kota Yogyakarta.




Alun-alun kidul Yogyakarta, Yogyakarta
Salah satu tempat bersejarah di kota Yogyakarta yang dahulu menjadi tempat berkumpulnya warga dan abdi dalem ketika titah sultan di umumkan dan kini menjadi tempat wisata yang populer di Yogyakarta. Ditambah dengan adanya pohon beringin kembar yang mana mempunyai mitos jika dapat melewati tengah pohon beringin dimulai dari sisi utara alun-alun berjalan menuju sisi selatan akan terkabul keinginannya dan mitosnya lagi jika seseorang yang hatinya tidak bersih atau memiliki pikiran negatif pasti tidak akan berhasil melewati pohon beringin kembar ini. Kala itu kami menikmati sore yang cerah untuk sekedar menikmati suasana sore di sini.



Pantai Drini, Gunungkidul


Pantai ini terletak di desa tanjungsari kab gunungkidul. Pantai drini berada di kawasan pantai baron. Letak pantai drini berada di sebelah timur dari pantai watu kodok dan sebelum pantai krakal. Disebut pantai drini karena di pantai ini terdapat sebuah pulau karang yang katanya dulu terdapat pohon drini yang bisa menjadi tolak bala, namun kini keberadaan pohon tersebut sudah jarang sekali. Kala itu cuaca cukup terik ketika kami sampai di sini. Karena ini merupakan pantai pasir putih pertama selain bali yang dikunjungi oleh pasangan saya maka dia terlihat terkagum akan pantai yang cukup bersih, udaranya juga sejuk, dan indah dipandang. Disini kami melepas pandangan ke ujung horizon samudra hindia. 






 Pantai Indrayanti-Wediombo, Gunungkidul


Kala itu pantai indrayanti masih baru dibuka dan masih “naik daun”. Sebenarnya penamaan indrayanti ini karena ada warung yang menjajakan hasil laut yang berada di pinggir pantai dan bernaman Indrayanti yang diambil dari nama sang pemilik. Namun, sebenarnya nama dari pantai ini adalah pantai pulang syawal. Selepas dari pantai pulang syawal atau indrayanti karena penasaran kami menurskan perjalan menuju timur awalnya tanpa tujuan yang jelas. Akhirnya, kami memilih untuk singgah di pantai wediombo, pantai dengan gugusan karang yang menjulang ini memang tidak begitu banyak kami eksplor. Karena kal itu waktu sudah cukup sore. Takut kemalaman akhirnya kami hanya sampai di area parkir. Memang area parkir di pantai ini terpisah dari pantainya namun cukup aman untuk dikunjungi.





Pantai Krakal, Gunungkidul


Masih dalam satu garis pantai dengan pantai baron, drini, indrayanti, dan wediombo, pantai krakal adalah salah satu pantai yang terlebih dahulu dikembangkan di daerah gunungkidul. Kini pantai yang sudah berkembang dan memiliki fasilitas penginapan yang bermacam range harga agak sedikit sepi daripda pantai yang lain. Namun pantai ini memiliki keindahan tersendiri. Pantai ini memiliki garis pantai yang cukup panjang dengan ombak yang lebih tenang dibandingkan dengan indaryanti. Kala itu, kami berkunjung kesini dalam rangka ikut serta dalam acara Nusantaride Family Gathering.





Pantai Ngrenehan-Ngobaran, Gunungkidul


Pantai ini terletaka cukup terpencil bahkan untuk mencapai pantai ini kami dua kali perjalanan karena sempat nyasar dalam artian tidak sampai ke lokasi. Dan setelah bertanya pada teman-teman akhirnya dalam perjalanan kedua kalinya kami berhasil mencapai pantai ngerenahan dan ngobaran. Untuk cerita lebih menarik bisa melihat di artikel lain yang berjudul “romantisme ngerenehan dan mistisnya ngobaran”.








Jembatan Lama Kaliprogo, Kulonprogo


Spot ini menjadi alternatif setelah tujuan utama kami kala itu gagal tercapai, kala itu tujuan utama kami adalah waduk sermo di daerah kulonprogo namun karena kurangnya pengalaman kami akhirnya kami salah ambil jalur dan karena sudah cukup sore akhirnya kami mencari laternatif lain. Dan kami pilih jembatan lama kami progo yang memang memiliki keindahan tersendiri. Dan jembatan ini juga menjadi batas antara Kab. kulonprogo dan Kab. bantul. Jika cuaca cerah seperti saat kami kesini jembatan ini cocok menjadi spot foto.




Kinahrejo, Cangkringan, Sleman


Kinahrejo terdapat di Kab. Sleman Kec. Cangkringan, di sini dulunya perkampungan yang di tinggali oleh kuncen merapai yaitu Alm. Mbah maridjan. Karena erupsi merapi tahun 2010 perkampungan ini luluh lantak rata dengan tanah dan menimbulkan banyak korban jiwa. Kini daerah tersebut menjadi daeraqh wisata dnegan banyak spot yang bagus. Kala itu kami berkunjung kesini untuk sekedar memuaskan rasa penasaran kami akan keadaan kinahrejo kami saat ini. Memang saat ini cukup indah namun dibalik keindahan tersebut terselip duka mendalam bagi warga yang dulunya tinggal di sini. Dan kini telah direlokasi ke tempat yang lebih aman.







Bangunan Tua Ngasem, Yogyakarta


Bangunan tua ngasem terletak dalam kompleks kraton Yogyakarta, lebih tepat berada di sebelah utura tamansari dan benteng pendem. Bangunan ini berada di belakang pasar burung ngasem. Bangunan ini dulunya merupakan bagian dari kraton dan sebagai benteng untuk melihat musuh yang datang. Kini bangunan ini atau bisa dikatakan sisa bangunan ini menjadi cagar budaya dan tempat untuk berfoto dengan tema klasik.






Kota Lama Semarang, Semarang


Kota lama semarang yang memang terkenal menjadi tempat wisata sejarah di daeraha semarang, jawa tengah. Di kota lama ini banyak bangunan peninggalan belanda pada masa kolonial salah satu yang menjadi ikon dari kota lama semarang adalah greja blenduk. Dinamai seperti karena bentuk atapnya yang setengah bola yang orang jawa menyebutnya blenduk atau menonjol. Selain itu didepan stasiun kereta api poncol juga terdapat sebuah waduk lama yang dulunya menjadi tempat pengendali banjir dan rob di daerah ini. Kala itu, kami berkunjung kesini menikmati aura klasik yang romantis. Bak menembus lorong waktu kembali masa lalu ketika memasuki kawasan kota lama ini. Melintas diantara bangunan tua bersejarah peninggalan belanda dengan arsitekturnya yang khas menjadi kesan tersendiri bagi kami. Semoga peninggalan ini dapat terpelihara dengan baik.




Pantai Ujungnegoro, Batang


Salah satu pantai didaerah tulis, batang. Di pantai ini ditawarkan pemandangan laut utara jawa atau laut jawa. Ke-khas-an pantai ini adalah sebuah tebing disisi timur pantai yang dipuncak bukit ini terdapat makam wali yang menyebarkan agama islam di daerah ini. Pantai ini cukup alam karena memang tidak banyak sentuhan pengembangan. Bahkan untuk penginapan sendiri tidak ada. Karena pantai ini berjarak sekitar 10 km dari jalan pantura. Selain bukit dengan makam di puncaknya di sisi barat dari terdapat gugusan batu di pinggir pantai yang bagus untuk berfoto ria.





Dieng, Wonosobo


Tahun baru 2015 kami lewat dengan berkunjung ke kawasan dataran tinggi dieng. Kala itu, di sini ramai sekali dengan pengunjung yah karena memang masih musim libur. Cerita lengkap dari perjalan kami di dieng dapat dibaca di sini.



Guci, Tegal


Kami berkunjung ke guci tegal ini kala itu untuk menghadiri acara nusantaride ride and get warmth. Disini merupakan salah satu tempat wisata yang umumnya dikunjungi di daerah karisidenan pekalonga. Guci terkenal akan mata air panasnya yang berasal dari gunung slamet karena wilayah guci ini memang terletak di kaki gunung slamet.




Kebun Teh Pagilaran, Batang

Kala itu, kami melakukan berjalan dengan judul Sumori Date. Cerita selengkapnya bisa di baca 



Itulah beberapa kisah perjalan kami di luar daerah kami sendiri yakni Kab. Pekalongan. Dan kami pun tidak lupa untuk mengeksplorasi objek-objek yang indah di Kab. Pekalongan. Karena kami pun sering berkunjung ke tempat wisata yang di Kab. Pekalongan. Berikut ringkasan kisah perjalanan kami di Kab. Pekalongan.

Kebun Teh Jolotigo, Doro


Kebun teh jolotigo, kebun ini secara administratif terletak di desa Jolotigo, Kec. Talun Kab. Pekalongan. Disini juga terdapat pabrik pengolahan daun teh tersebut. kebun teh ini dahulunya sangat luas. Namun, beberapa tahun kebelakang tanaman teh mulai digantikan dengan tanaman karet dan menyisakan sedikit tanaman teh. Saat itu, kami mengambil jalur memutar dengan dimulai melalui desa mesoyi dan pulang melalui desa jolotigo. Sebenarnya tempat ini tidak terlalu tinggi namun karena lapangnya daerah ini menjadikan pemandangan terhampar luas dengan indah nampak diujung horizon garis pantai laut jawa.




Bendung Santren Kletak, Wonopringgo


Merupakan sebuah pintu air untuk mengatur air yang masuk ke irigasi di daerah wonopringgo,bojong,sragi, kedungwuni, dan tirto. Bendung pintu air sebenarnya salah satu peninggalan masa penjajah belanda namun karena beberapa hal sudah banyak dilakukan renovasi agar pintu air ini dapat berfungsi maksimal. Pemandangan di daerah ini tidak kalah indahnya karena bendung ini begitu besar sehingga membuat sebuah pemandangan yang cukup menyegarkan mata.





 Linggoasri, Kajen


Objek wisata yang cukup tua di daerah Kab. pekalongan yang terletak di desa linggo, desa ini juga menjadi batas dengan kecamatan paninggaran. Bila mengajak keluarga mengunjungi objek wisata ini banyak wahana yang bisa dicoba untuk sekedar bersenang-senang seperti menaiki gajah keliling objek wisata tersebut, atv, out bond juga ada dan masih banyak yang lainnya. Objek wisata ini terletak dipinggir jalan utama kajen-banjarnegara. Kala itu kami berkunjung kesini karena ingin mencari spot untuk sekedar berfoto-foto akhirnya kami menemukan spot di sawah yang mengering di sebelah kandang gajah. Untuk menuju spot tersebut suprasableng saya paksakan untuk melintasi sawah kering yang di beberapa titik masih berlumpur namun, tidak menyurutkan semangat kami untuk menuju spot tersebut. setelah sampai hamparan horizon luas terhampar di depan mata kami.








Kalipaingan

Memang objek wisata ini adalah sungai yang terletak di tapal batas kecamatan Kajen dan Paninggaran. Sungai ini memang sudah terkenal karena air yang jernih dan segar namun begitu sungai ini tadinya cukup berbahaya karena arus banjir dari hulu bisa datang sewaktu-waktu. Sekarang sungai ini sudah ditata dan dirapikan serta dilengkapi fasilitasnya sehingga sudah cukup aman untuk dikunjungi. Bagi anda yang menuju dieng melalui kajen pasti akan melewati objek wisata ini karena memang terletak di tepi jalan kajen-dieng. Cerita lain dari kalipaingan anda bisa simak disini.




Petungkriyono

Merupakan kecamatan tertinggi di kabupaten pekalongan yang kini sedang naik daun karena kopi dan objek wisata alamnya seperti puncak gunung dan curug. Kala itu, kami berkunjung ke dua curug dan satu warung kopi owa. Curug pertama yang kami datangi adalah curug sibedug yang berada di desa kayupuring terletak di tepi jalan utama yang menuju ke dieng. Memang petungkriyono merupakan jalur alternatif menuju dieng namun karena jalanan yang curam diharapkan kehati-hatian dan kewaspadaan yang ekstra jika melalui jalan ini. Namun, jangan khawatir anda bosan, karena di kanan dan kiri jalan banyak pemandangan yang menyegarkan mata anda. Saat berada di curug sibedug kami juga mampir ke warung kopi owa milik pak Tasuri. Salah satu orang yang mempopulerkan kopi owa. Setelah puas berfoto di curug sibedug dan ngopi di warung kopi owa pak Tasuri, kami melanjutkan perjalanan menuju curug bajing yang saat ini masih ramai di kunjungi oleh masyarakat karena keindahan dan keunikan curug tersebut. sesampainya di parkiran curug bajing, suara gemricik air dari kejauhan sudah terdengar dengan jelas ketika sampai mata kami seakan tak memandang ke yang lain hanya menikmati kemolekan curug bajing yang menjadi salah satu andalan dari Petungkriyono. Curug bajing ini terletak di desa tlogopakis sekitar 5 Km dari pusat kecamatan petungkriyono, namun akses jalan menuju curug ini menurut saya cukup baik, walau di beberapa titik terdapat lubang karena aspal yang terkelupas. Karena di dataran tinggi jalanan di daerah ini juga curam naik turun diikuti tikungan tajam. Tetap waspada dan hati-hati agar perjalanan anda menuju petungkriyono aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan. Berikut adalah dokumentasi kami.






















Pantai Slamaran, Pekalongan Utara


Pantai ini terletak bersebalahan dengan pantai pasir kencana, walau begitu pantai slamaran memiliki ciri tersendiri yakni barisan pohon cemara yang berjejer rapi sepanjang garis pantai. Ketika kami kesini kami mencari spot untuk melihat matahari terbenam (sunset). Setelah beberapa kali kami berkunjung barulah kami mendapatkan sunset yang menurut kami cukup indah. Namun, ketika berkunjung di sini dilarang mandi di pantai karena arus yang cukup kuat terdapat di pantai ini. Dan pantai ini akan ditutup ketika jam 18.00 entah kenapa begitu.








Begitulah ringkasan perjalanan kami. Berbagi pengalaman perjalanan dan pengalaman budaya yang kami jumpai di tempat yang kami singgahi. Sungguh indah Indonesia kita, kami, dan kalian semua. Cintai tanah air lestarikan lingkungan jaga keindahan agar anak cucu kita mengerti bagaimana indahnya tanah air mereka tanah air Indonesia teruntuk sang kekasih tercinta semoga panjang umur, sehat selalu, dan semakin sayang padaku.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar